Selasa, 21 Maret 2017

TAMU TIDAK DIUNDANG (IV)

D. INGGRIS

1. AWAL KEDATANGAN
Kedatangan bangsa Inggris ke Nusantara dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish, pada tahun 1579, dengan mengikuti jalur yang dilalui Ferdinand Magellan (lewat Samudera Atlantik).

Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia.

Perjalanan berikutnya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
-*-





2. MISI MULA-MULA
Dari pengalaman Francis Drake dan Thomas Cavendish, memotivasi Ratu Elizabeth I, pemimpin Inggris, untuk meningkatkan pelayaran internasional negerinya. 
Hal ini dilakukan dalam rangka menggalakkan ekspor wol dan mencari rempah-rempah. 

Pada tahun 1600, Ratu kemudian memberi hak istimewa kepada Maskapai Hindia Timur atau EIC (The East India Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Nusantara:

1. Armada yang dipimpin Sir James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Sayangnya, mereka gagal mencapai Nusantara karena diserang Portugis dan bajak laut Melayu di selat Malaka.

2. Pelayaran dagang berikutnya dipimpin oleh Sir Henri Middleton tahun 1604 dan berhasil mendarat di Ternate, Tidore, Ambon dan Banda, di Maluku. 

Namun, Inggris mendapat saingan dari Portugis yang terlebih dahulu ada di sana. Untuk menghindari persaingan itu, pelayaran dagang Inggris berusaha mencari rempah-rempah di pelabuhan lain seperti Sukadana (Kalimantan Barat), Makasar, Jayakarta, Jepara, Pariaman, Jambi dan Aceh.

Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. 

Menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Nusantara tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Jepara, dan Makassar.
-*-

3. MASA MENJAJAH
Pada tahun 1811, Inggris mendapat kesempatan untuk menguasai Nusantara. Hal ini dikarenakan, Belanda tunduk pada Kekaisaran Perancis dibawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte. 

Sebagai sekutu Perancis, Inggris diberi kesempatan untuk menguasai bekas jajahan Belanda, seperti Nusantara.

Pada tanggal 18 September 1811, Inggris resmi berkuasa di Nusantara, setelah Belanda menandatangani Kapitulasi Tuntang. Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles ditunjuk menjadi pemimpin untuk Nusantara.

Saat kekuasaan Napoleon berakhir, Inggris terpaksa angkat kaki dari Nusantara. Dengan menandatangani sebuah konvensi di London pada tanggal 13 Agustus 1814. 

Adapun isi konvensi tersebut, disepakati antara lain; mengembalikan seluruh harta dan daerah kekuasaan Inggris di Nusantara, kepada Belanda.

Maka pada tahun 1816, setelah dua tahun penyelesaian penyerahan Inggris, Nusantara kembali dikuasai Belanda, dengan GAG.Ph. van der Capellen, sebagai gubernur jenderal.
-*-

4. PENINGGALAN

Walau Inggris hanya berkuasa selama 5 tahun, namun negara kolonial ini, melalui Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles, telah meninggalkan beberapa bukti sejarah, diantaranya:
1. Penemu bunga raksasa Rafflesia-Arnoldi.
2. Perintis berdirinya Kebun Raya Bogor.

-**-

Diambil dari berbagai Sumber.

1 komentar: