Faktanya:
1. Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dalam bahasa Sansekerta dengan nama, “Suwarnadwipa” (pulau emas) atau “Suwarnabhumi” (tanah emas). Kedua nama itu terdapat didalam naskah-naskah India, Sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal dengan nama pulau “Andalas”.
2. Pada masa Dinasti ke-18 Fir’aun di Mesir (sekitar 1.567 SM - 1.339 SM), di pesisir barat pulau Sumatera telah ada pelabuhan masyur, dengan nama BARUS (Lobu Tua – Tapanuli), yang diperkirakan sudah ada sejak 3000 SM.
Terkenalnya daerah Barus hingga ke Mesir, selain pelabuhannya yang masyur juga dikenal sebagai tempat asal KAPUR BARUS (kamper). Dimana kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir’aun Mesir kuno.
3. Dalam sebuah manuskrip Yahudi Purba diceritakan, bahwa sumber perbekalan emas untuk membangun Kerajaan Nabi Sulaiman as., diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir.
Sejarah mencatat, dahulu di daerah Pasaman, Sumatera Barat ada sebuah negeri yang dinamakan Kerajaan Ophir. Dimana kerajaan Minangkabau Tua ini berdiri di wilayah Gunung Talamau yang dahulu disebut Gunung Ophir dan terkenal sebagai tambang emas terbesar dikawasan pulau Sumatera.
Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir.
-*-
B. Jawa – PULAU PADI
Faktanya:
1. Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama Jawadwipa, dalam bahasa Sansekerta yang berarti “Pulau Padi” dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan Jawadwipa, dihiasi 7 kerajaan.
Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya pulau ”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.
2. Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. Ia berkata, “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan, dapat dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kwantitas, kwalitas dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini (Jawa)”.
3. Jawa juga terkenal sejak dulu dengan kopinya yang disebut kopi Jawa.
-*-
C. Kepulauan Sunda kecil (Bali, NTB dan NTT) – KEPULAUAN WISATA
Faktanya:
1. Ptolemaeus menyebutkan, ada tiga buah pulau yang dinamai Sunda yang terletak di sebelah timur India. Selanjutnya ahli-ahli ilmu bumi Eropa menggunakan kata Sunda untuk menamai sejumlah pulau di timur India. Pulau-pulau Sunda tersebut kemudian dibagi dua menjadi Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil.
Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau besar yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan Kepulauan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.
2. Sejak dahulu Kepulauan Sunda Kecil telah terkenal sebagai daerah wisata. Sekitar abad 8, Resi Markandiya dari India telah mengunjungi Bali, dengan tujuan berwisata sambil membawa misi-misi keagaman.
Lalu sekitar abad 11, Empu Kuturan yang mengembangkan konsep Tri Sakti di Bali datang dari Jawa.
Sejak tahun 1920 wisatawan dari Eropa mulai mengenal dan datang ke Bali. Bali di Eropa dikenal juga sebagai the Island of God.
3. Selain Bali, Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai tempat wisata para raja kuno.
Raja-raja dari kerajaan Bali membangun Taman Narmada pada tahun 1727 M di Pulau Lombok. Taman ini hingga kini tetap menjadi primadona pariwisata pulau Lombok.
4. Sedangkan di Nusa Tenggara Timur, adalah daerah asal tumbuhan Cendana, yang terkenal dengan KAYU CENDANA-nya, yang telah diperdagangkan sejak awal abad masehi. Banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke Pulau Sumba dan Pulau Timor, hanya untuk mencari komoditi yang satu ini.
Konon Nabi Sulaiman as. memakai Kayu Cendana untuk membuat tiang-tiang dalam Bait Sulaiman dan bahan untuk beberapa alat musik. Beliau mengimpor langsung dari Nusa Tenggara Timur.
5. Pulau Komodo yang juga terletak di wilayah Nusa Tenggara Timur, hingga kini masih dihuni binatang purba yaitu KOMODO.
-*-
D. Kalimantan – PULAU INTAN
Faktanya:
1. Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini dalam bahasa Sansekerta dikenal dengan nama "Warunadwipa" ( Pulau Dewa Laut).
Lalu dalam literatur China, Kalimantan disebut dengan sebutan "Chin li p’i shih".
Kemudian, sebutan ”Nusa Kencana” diberikan juga untuk pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno.
Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P’ulo Chung).
Sedangkan sebutan Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.
2. Para pendatang India maupun orang Melayu dahulu kala, telah memasuki muara-muara sungai dan menemukan tambang emas dan intan di pulau ini. Daerah Martapura dari dahulu dikenal sebagai penghasil intan kwalitas dunia.
-*-
E. Sulawesi – PULAU BESI
Faktanya:
1. Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti PULAU dan ’Wesi’ yang artinya BESI. Dinamakan demikian karena di pulau ini sejak zaman purba telah terkenal dengan tambang besinya. Dan hingga kini daerah Ussu dan sekitar Danau Matana masih menjadi daerah penghasil besi dan nikel.
2. Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu, terbukti dengan adanya peninggalan purba di lokasi prasejarah zaman batu, Lembah Besoa.
3. Dahulu di pulau ini pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Besi Luwu (nama senjata orang Luwu) terkenal akan keampuhannya.
Saat Majapahit berkuasa, Luwu merupakan pemasok besi utama untuk wilayah kekuasaan Majapahit dan sekitarnya. Sejarah mencatat, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.
4. Orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Shalibis. Sedangkan kolonial Belanda menyebut pulau ini dengan nama Celebes.
-*-
F. Maluku – KEPULAUAN REMPAH-REMPAH
Faktanya:
1. Kepulauan Maluku telah terkenal sejak kedatangan para ulama Timur Tengah, seperti Hadramaut, Persia dan India, berabad-abad lampau. Merekalah yang pertama kali memberi nama “Jazirah al-Mulk”, yang artinya kumpulan Kerajaan Islam.
Kepulauan Maluku juga dikenal dengan nama Kawasan Seribu Pulau.
2. Kolonial Belanda memberi sebutan ‘the three golden from the east’ (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Tidore dan Banda.
3. Sedangkan Tome Pirez, penulis buku ‘Summa Oriental’, mengatakan tentang Ternate, Tidore dan Banda sebagai ‘the spices island’. Selanjutnya para penjelajah asing menyebut kepulauan ini sebagai “Spices Islands” (KEPULAUAN REMPAH-REMPAH).
4. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih dan pala hanya terdapat di kepulauan Maluku, khususnya di pulau Ternate dan Tidore untuk Cengkih, dan Banda untuk Pala.
5. Pada abad pertengahan (sekitar 1.600 Masehi) cengkih pernah menjadi salah satu rempah yang paling populer dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.
Begitu mahalnya harga cengkih dan pala pada waktu itu, membuat banyak orang Eropa kemudian mencari ’kepulauan rempah-rempah’ ini. Salah satunya adalah Christoper Columbus, tetapi justru ia mendarat di benua baru yang bernama Amerika.
Pencarian ini lalu dilanjuti oleh penjelajah Portugis, Bartholomeus Diaz de Novaez dan Vasco Da Gama. Sayangnya mereka tidak pernah menemukan kepulauan rempah-rempah tersebut.
Barulah Antonio de Abreu dan Francisco Serrao yang juga berkebangsaan Portugis yang berhasil tiba di kepulauan ini, pada tahun 1512.
6. Dengan penemuan sangat berharga ini, mulailah maritim asing, khususnya dari daratan Eropa, berlomba-lomba datang ke wilayah Nusantara. Dan karena hal diatas, membuat; ambisi, keserakahan dan kekuasaan negara barat, berganti-ganti menjajah tanah air qt.
-*-
G. Papua –SURGANYA BINATANG & TANAMAN LANGKA
Faktanya:
1. Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pada sekitar Tahun 200 M , ahli Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama Labadios.
Sedangkan pada akhir tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama Tungki untuk pulau ini.
Lalu pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya memberi nama Janggi.
Adalah Kerajaan Tidore yang kemudian memberi nama untuk pulau ini dan penduduknya sebagai PAPA-UA (Saudara Tua), yang dalam perkembangannya berubah menjadi PAPUA.
2. Berbeda lagi dengan orang-orang berikut ini;
- Pada tahun 1545, seorang pelaut bernama Inigo Ortiz de Retes memberi nama Papua dengan Nueva Guinee.
- Lalu pelaut lain yang memberi nama Isla del Oro (Pulau Emas).
- Robin Osborne dalam bukunya, ”Indonesias Secret War” (1985), ia menulis ...IRIAN JAYA, sebagai syurga yang hilang.
3. Papua sebagai daerah asal Burung Cendrawasih telah dikenal sejak dahulu kala. Konon, para penguasa dari Kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan berupa beberapa ekor burung Cendrawasih kepada Kerajaan China. Saat itu, burung cendrawasih dipercaya sebagai burung dari taman syurga.
4. Pada tahun 2006, sekelompok tim ekspedisi gabungan, yang terdiri dari para ahli Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan “Dunia yang hilang” dan “Taman Firdaus di bumi”. Dimana mereka menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam bentuk film dokumenter, tentang kekayaan pulau Papua.
--***--
ijin copy yah kak
BalasHapuskereta api indonesia