E. JEPANG
1. AWAL KEDATANGAN
Pada tanggal 1 Maret 1942 pasukan Jepang mendarat di tiga tempat di pulau jawa yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan dan Pasuruan.
Kedatangan mereka disambut dengan bangga oleh rakyat Indonesia, karena dianggap akan membebaskan Indonesia dari kungkungan penjajahan Kolonial Belanda, dengan semboyannya 3 A:
- Nipon Cahaya Asia,
- Pelindung Asia,
- Pemimpin Asia.
Namun 3 A gagal, Jepang mengganti dengan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat). Kemudian diganti lagi menjadi JAWA HOKOKAI (Perhimpunan Kebaktian Masyarakat Jawa), yang bertuas untuk menggalang seluruh potensi yang ada di masyarakat agar bisa membantu Jepang sepenuhnya.
-*-
Selasa, 21 Maret 2017
TAMU TIDAK DIUNDANG (IV)
D. INGGRIS
1. AWAL KEDATANGAN
Kedatangan bangsa Inggris ke Nusantara dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish, pada tahun 1579, dengan mengikuti jalur yang dilalui Ferdinand Magellan (lewat Samudera Atlantik).
Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia.
Perjalanan berikutnya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
1. AWAL KEDATANGAN
Kedatangan bangsa Inggris ke Nusantara dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish, pada tahun 1579, dengan mengikuti jalur yang dilalui Ferdinand Magellan (lewat Samudera Atlantik).
Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia.
Perjalanan berikutnya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
-*-
TAMU TIDAK DIUNDANG (III)
C. BELANDA
1. AWAL KEDATANGAN
Kedatangan Belanda ke Nusantara, berawal dari tulisan Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut dengan Portugis.
Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario, Voyage Ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens” (Catatan Perjalanan ke Timur, atau Hindia Portugis), di tahun 1595.
Dalam buku tersebut termuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.
Lewat buku inilah, Belanda mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi Portugis di Nusantara, juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya.
1. AWAL KEDATANGAN
Kedatangan Belanda ke Nusantara, berawal dari tulisan Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut dengan Portugis.
Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario, Voyage Ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens” (Catatan Perjalanan ke Timur, atau Hindia Portugis), di tahun 1595.
Dalam buku tersebut termuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.
Lewat buku inilah, Belanda mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi Portugis di Nusantara, juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya.
TAMU TIDAK DIUNDANG (II)
B. SPANYOL
1. AWAL KEDATANGAN
Saat Afonso (Alfonso) d’ Albuquerque ditugaskan Raja Portugis, Manuel I untuk mencari dunia baru dan daerah penghasil rempah-rempah, adalah Fernando de Magelhaens, yang juga bangsawan Portugis, datang menemui raja.
Fernão de Magalhães alias Fernando de Magelhaens atau dunia lebih mengenalnya dengan nama Ferdinand Magellan, menawarkan diri untuk ikut mencari daerah penghasil rempah-rempah. Sayangnya, raja tidak merestui niat lelaki yang sangat tekun dalam beragama tersebut.
Setelah niatannya di tolak, Fernando lalu mendatangi Raja Charles I dari Kerajaan Spanyol. Dari raja inilah, ia mendapatkan izin dan akomodasi, untuk memulai ekspedisi maritimnya ke arah barat menuju "Kepulauan Rempah-rempah".
1. AWAL KEDATANGAN
Saat Afonso (Alfonso) d’ Albuquerque ditugaskan Raja Portugis, Manuel I untuk mencari dunia baru dan daerah penghasil rempah-rempah, adalah Fernando de Magelhaens, yang juga bangsawan Portugis, datang menemui raja.
Fernão de Magalhães alias Fernando de Magelhaens atau dunia lebih mengenalnya dengan nama Ferdinand Magellan, menawarkan diri untuk ikut mencari daerah penghasil rempah-rempah. Sayangnya, raja tidak merestui niat lelaki yang sangat tekun dalam beragama tersebut.
Setelah niatannya di tolak, Fernando lalu mendatangi Raja Charles I dari Kerajaan Spanyol. Dari raja inilah, ia mendapatkan izin dan akomodasi, untuk memulai ekspedisi maritimnya ke arah barat menuju "Kepulauan Rempah-rempah".
TAMU TIDAK DIUNDANG
Nusantara yang disebut juga Zamrud Katulistiwa, merupakan kawasan yang sangat kaya potensi alamnya. Sebut saja mulai dari hasil tambang, palawija, flora dan fauna hingga hasil maritim. Sungguh sebuah karunia yang tidak terhingga dari Sang Khalik kepada bangsa Indonesia.
Kekayaan yang luar biasa ini begitu masyur pada zaman dahulu, hingga membuat beberapa bangsa di benua Eropa tergoda untuk datang jauh-jauh dari negara asalnya, hanya untuk menguasai dan memiliki ‘Tanah Syurga’ ini.
Artikel kali ini, akan menampilkan beberapa negara yang pernah datang sebagai Tamu Tak Di Undang dan sempat berkuasa di Indonesia.
Kekayaan yang luar biasa ini begitu masyur pada zaman dahulu, hingga membuat beberapa bangsa di benua Eropa tergoda untuk datang jauh-jauh dari negara asalnya, hanya untuk menguasai dan memiliki ‘Tanah Syurga’ ini.
Artikel kali ini, akan menampilkan beberapa negara yang pernah datang sebagai Tamu Tak Di Undang dan sempat berkuasa di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)